Friday, July 12, 2013

Hello, Ramadhan!

Thank God it's Ramadhan! Akhirnya saya bertemu lagi dengan bulan 1000 berkah ini, dengan bonus badan yang masih segar dan keluarga yang masih lengkap. Alhamdulillah ya. Meskipun pemahaman saya tentang Ramadhan masih sekitar itu-itu saja, kedatangan bulan ini tetap selalu menarik bagi saya. Dengan usia yang yang sudah berkepala dua ini, saya masih seperti saya saat kecil yang masih dangkal dalam memaknai Ramadhan. Yah, masih sebatas menahan haus dan lapar, memperbanyak munajat, buka puasa bersama, dan sholat tarawih berjamaah. Hal-hal seperti itu saja sudah membuat saya kangen dengan bulan ini. Maklum ya, makan bersama saat sahur dan buka di rumah itu adalah hal yang menyenangkan bagi saya yang jarang sekali makan sekeluarga lengkap. Saya juga selalu menunggu-nunggu momen ngabuburit bersama teman-teman, buka bersama, lalu tarawih bersama. Hal-hal kecil tapi selalu saya tunggu.
 
Saya mulai puasa pada hari Rabu lalu. Kalau ditanya saya menganut aliran Muhammadiyah atau NU, saya sendiri tidak tahu pasti. Yang jelas, saya penganut aliran TVone. Kalau Sidang Isbat yang ditayangkan TVone memutuskan besok puasa, ya mulai lah saya berpuasa pada keesokan hari itu. Saya sendiri tidak ingin mengkotak-kotakkan umat dari agama saya. Baik Muhammadiyah maupun NU, menurut saya semua umat muslim itu sama, dan tidak ada alasan untuk saling menekan. Selebihnya saya tidak tahu banyak. Itu pendapat saya sebagai seorang kroco dalam hal ilmu agama, atau mungkin saya adalah pemain lama, tapi belum bisa berkembang sampai sekarang. Yah..

Tarawih pertama Ramadhan kali ini saya jalani di Masjid Cheng Ho Surabaya dan menjadi kali pertama saya solat tarawih di sana. Kemarin saya menemukan bahwa di masjid yang bergaya Tionghoa ini kita bisa memilih solat tarawih 8 rakaat atau pun 20 rakaat. Setelah 8 rakaat tarawih akan ada solat witir dengan imam yang berbeda. Setelah itu solat tarawih dilanjutkan hingga 20 rakaat beserta witir 3 rakaat. Seperti yang bisa ditebak, jamaah yang bertahan untuk melanjutkan solat tarawih 20 rakaat hanya segelintir orang dari banyak sekali jamaah. Dan sangat bisa ditebak, saya memilih solat witir setelah tarawih sebanyak 8 rakaat. Masjid ini memang multikultural dan benar-benar memfasilitasi "perbedaan" umat Islam. Di luar sesuai atau tidaknya dengan pemahaman Islam yang lebih dalam, saya suka dengan sistem di masjid ini. Seakan semakin menegaskan bahwa masjid ini bukan milik Muhammadiyah atau NU, tapi milik semua umat Islam, masjid yang menjadi favorit saya sejak pertama kali datang beberapa tahun lalu, dan masjid yang menjadi salah satu tempat saya "mengais" takjil gratis. Hehe.

Menyinggung tentang obsesi saya mencari takjil gratis di masjid, saya selalu ingat dengan koleksi cerita saya tentang obsesi ini. Cerita saat saya terjebak macet di jalan sampai akhirnya telat mengantri takjil di Masjid Akbar. Sampai di masjid, jamaah sudah bubar. Akhirnya saya hanya menumpang solat dan memutuskan untuk berbuka di Royal Plaza. Cerita lainnya adalah saat saya tidak tahu cara mengantri takjil di Masjid Asrama Haji. Hasilnya, saya hanya mendapat segelas air putih sambil melongo melihat orang-orang mengantri untuk menukar tiket dengan takjil. Keesokan harinya jelas saya datang lagi dengan bekal "pengetahuan" yang didapat kemarin. Di lain hari pada bulan yang sama saya juga sempat berbuka di sebuah masjid yang tidak sengaja saya kunjungi. Hari itu saya berniat berbuka di sebuah masjid di daerah Klampis atas rekomendasi teman. Namun, karena sampai terdengar adzan magrib saya belum nemu masjidnya juga, mampirlah saya di sebuah masjid kecil di sebuah gang untuk solat maghrib. Eh, malah saya mendapat takjil spesial dari bapak takmir di sana. Terima kasih, Bapak.

Yah, Ramadhan dan pernak-perniknya memang selalu menarik, yang membuat banyak orang merindukannya. Di bulan ini lah kita mendapat banyak berkah. Bulan ini juga yang banyak menguji kesabaran kita sebelum memetik kemenangan pada akhirnya. Selamat datang Ramadhan. Dan, selamat berpuasa! Semoga amal ibadah kita diterima olehNya. Amin Ya Rabb.

"Ramadhan memang banyak menuliskan cerita menarik untuk saya, cerita-cerita yang bisa membuat saya merindukannya"

No comments:

Post a Comment