Saya suka sekali makan makanan
yang nggak sehat, karena mereka enak. Saya suka junk food, saya nggak suka sayur dan saya sangat suka indomi.
Hahaha. Salah satu makanan (nggak sehat) favorit saya adalah bebek. Surabaya
memang terkenal dengan olahan bebeknya yang bermacam-macam dan tentu saja enak.
Maka dari itu, selama kuliah saya wajib mencoba berbagai macam menu bebek yang
banyak dijual di sepanjang jalanan Surabaya. Saya mencoba membuat daftar menu
bebek di Surabaya dan sekitarnya yang menurut saya lumayan untuk dicoba.
1. Bebek
Pahlawan.
Bebek goreng ini
dijual di kaki lima di sebelah selatan Tugu Pahlawan. Tempatnya terbuka dan
rame banget, harus sabar kalau antri di sini. Bukanya dari setelah magrib
sampai sekitar pukul sepuluh malam. Kalau menurut saya bumbu bebeknya nggak
terlalu istimewa, sambalnya ada dua macam, pedas dan sedikit asam. Saya malah
lebih tertarik sama es degan yang dijual di warung sampingnya. Saya jarang
sekali ke sini karena selain jauh dari kost, saya malas sekali antri pesan
makan dan tempat duduknya.
2. Bebek
Palupi
Ini salah satu
bebek favorit saya. Dagingnya empuk, gurih, dan sambalnya pas di lidah saya.
Buat yang suka bebek kriuk-kriuk bisa pesan agar bebek digoreng kering. Saya
jadi lapar. Hahaha. Warung Bebek Palupi ini buka setiap hari jam 5 sore sampai
11 malam. Saya juga jarang ke warung ini karena tempatnya yang lumayan jauh
dari kost saya, yaitu di pinggir jalan Rungkut Lor/Asri, di daerah Rungkut.
3. Bebek
Papin
Bebek goreng ini
juga salah satu favorit saya. Saya sering sekali ke tempat ini karena memang
dekat dengan kampus saya, yaitu di jalan Mulyosari depan Mc Donald. Selain di
sana juga ada cabang lain di dekat Stasiun Gubeng lama dan di daerah Kalianyar.
Bebeknya memang agak kecil, tapi gurih sekali dan empuk, ditambah dengan minyak
bebeknya yang disajikan terpisah, enak. Hahaha. Warung bebek goreng ini buka
dari magrib sampai sekitar pukul sepuluh malam.
4. Bebek
Hitam Sayeki
Bumbu bebek yang
satu ini agak beda sama bebek-bebek yang lain. Penampilannya yang hitam legam
dan berminyak semakin meyakinkan kalau makanan ini enak dan nggak sehat.
Sambalnya sangat pedas untuk ukuran lidah saya. Potongan bebeknya agak kecil
dan nggak konsisten kadang empuk kadang susah digigit. Warung ini buka setiap
hari dari siang sampai tengah malam di pinggir jalan Darmahusada samping
Alfamart.
5. Bebek
Purnama
Bebek yang satu
ini ada banyak sekali cabangnya, entah yang asli atau yang palsu. Masing-masing
cabang rasanya beda-beda. Kalau saya suka yang di Keputih, tapi sekarang
rasanya juga sudah beda. Ciri khas bebek ini adalah tambahan serundeng kelapa
pada bumbunya. Untuk ukuran bebek pinggir jalan rasanya mungkin agak lumayan
sedikit. Hehe.
6. Bebek
Mercoon
Dari namanya
sudah ketauan kalau bebek yang satu ini super pedas rasanya. Menu bebek mercoon
sendiri adalah krengsengan daging bebek dengan bumbu yang super pedas. Saya
sampai nangis-nangis kalau makan bebek ini. Selain bebek mercoon ada pilihan
menu lain yaitu bebek goreng kremes yang sambalnya dipisah. Harga bebeknya
sebenarnya nggak terlalu mahal, tapi minumnya lumayan mahal padahal saya butuh
lebih dari segelas kalau makan di sini. Tempat makan ini terletak di Jalan
Kayoon no 10A, buka setiap hari Senin-Sabtu pukul 11 siang sampai malam.
7. Bebek
H. Slamet
Bebek dengan
sambel korek khas satu ini nggak cuma ada di Surabaya. Bebek asal Kartasuro ini
sudah buka cabang banyak sekali di seluruh Indonesia. Kalau di Surabaya ada
beberapa cabangnya seperti di Semolowaru, HR. Muhammad, dan di Jalan Bali.
Daging bebeknya yang empuk dan gurih pas sekali disantap dengan sambal
koreknya.
8. Bebek
Wachid Hasyim
Bebek ini saya
temukan ketika nyasar saat mencari bebek di daerah kampus Petra. Karena
tempatnya lumayan ramai, saya memutuskan makan di tempat ini, dan ternyata
lumayan. Hehe. Bebeknya lumayan besar, empuk, dan murah. Bumbu hijaunya juga
lumayan enak. Tempatnya bersih karena bangunannya baru. Dan yang paling penting
di sini adalah..tarif parkirnya cuma 500. Saya bayar 1000 dikasih kembalian 500
sama si Bapak parkirnya. Hehe.
9. Bebek
Cak Yudi
Sebenarnya
warung bebek ini berlokasi di Perak, tapi sudah buka cabang di Kepanjen dan
Mulyosari. Kalau di Kepanjen buka dari siang, tapi kalau cabang Mulyosari baru
buka setelah maghrib. Bebek ini terkenal
dengan sambal pencitnya yang menurut saya, hmmm, biasa saja. Hehe.
10. Bebek
Cak Sandy
Bebek goreng ini
ada di jalan Slamet dekat SMA komplek dan Primagama. Harganya murah dengan
ukuran bebek yang lumayan besar. Bebeknya empuk dan enak. Sayangnya warung
bebek yang buka sejak jam 10 pagi ini kurang bersih, nggak bersih lebih
tepatnya. Haha.
11. Bebek
Hitam Klampis
Sesuai namanya,
penampakan bebek ini memang hitam, dengan sambalnya yang pedas dan berminyak.
Khas ala makanan nggak sehat, hahaha. Saya sendiri belum pernah mencoba bebek
ini di Klampis, tapi saya berkali-kali menikmati menu bebek ini di salah satu
cabangnya di Keputih. Sebenarnya bebek hitam ini hampir mirip dengan bebek
hitam Sayeki, tapi yang ini lebih asin dan lebih murah.
12. Bebek
Penyet Bu Kris
Bebek penyet ini
merupakan salah satu menu yang ada di Warung Bu Kris. Rasa gurihnya sangat pas
menurut saya, sambalnya juga pas. Memang tidak terlalu istimewa, tapi sangat
pas, hehe. Dulu saya sering sekali memesan menu ini dipasangkan dengan es
cendol ukuran jumbonya yang sedap.
13. Bebek
Kayu Tangan
Kalau bebek yang
ini adanya di daerah Bratang. Sebenernya ada sih cabangnya di Kertajaya, tapi
banyak yang bilang itu nggak asli, saya sendiri belum cek sih, udah su’udzon
duluan. Saya suka bebek bakarnya, ukurannya lumayan gede, dan bumbunya pas.
Yang nggak saya suka di sini tempat parkirnya yang terbatas dan warungnya
yang penuh asap bakar-bakar. Alhasil
saya makan bebek sambil merem melek.
14. Bebek
Sinjay
Bebek goreng
dengan khas sampel pencitnya ini memang nggak di Surabaya, tapi di Pulau Madura
yang jaraknya cuma 15 menit dari jembatan Suramadu. Kalau lagi pengangguran
banget saya suka main ke sini. Kalau bebek ini pasti udah banyak banget yang
tau, soalnya hampir semua dari luar kota yang “berwisata” ke Suramadu pasti
mampirnya ke sini. Asal jangan datang di hari Jumat, soalnya warung ini tutup
setiap hari Jumat.
15. Bebek
Songkem
Bebek ini saya
temukan saat saya dikecewakan oleh Bebek Sinjay. Gara-garanya waktu itu Bebek
Sinjay tutup di hari yang-menurut-kalender-hape-saya bukan hari jumat. Karena sudah
terlanjur sampai di tanah Madura, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba Bebek Songkem
yang letak warungnya masih sejalan sama Bebek Sinjay. Meskipun sedikit lebih
mahal, tapi sesuai lah dengan susahnya memasak bebek ini, karena bebek ini
dikukus tanpa air selama 3 jam dengan daun pisang (atau 5 jam saya lupa, hehe).
Dari semua menu yang saya sebutkan di atas, menu ini yang paling sehat karena
menurut tulisan di warungnya, menu ini rendah kolesterol. Yang membuat saya
kaget, ternyata warung bebek ini sudah buka cabang di Surabaya. Lalu apa
gunanya saya menyeberangi lautan hanya untuk sepotong bebek ini..
Saya juga penyuka bebek goreng, bebek purnama di wiyung, ama dulu di Klampis tapi rasanya udah beda.. Bebek papin dulu sering di Kalianyar, ama bebek Sinjay juga pernah di Madura.. Yang sering Bebek Slamet, tapi sebel udah beberapa kali di kasih bonus bau dan rasa pup bebek :(, kayaknya nyucinya gak bersih... jadi pengen nyobain bebek kayu tangan ama palupi nih, makasih infonya ya... sangat menarik :)
ReplyDeleteHai rein, terima kasih sudah berkunjung. Menu bebek di Surabaya memang paling enak. Merasa berdosa kalo ke Surabaya nggak nyobain makan bebek. Salah satu yang saya kangen dari Surabaya adalah nasi bebeknya. Selamat berburu kuliner!
Delete