Thursday, June 13, 2013

23 Tahun

Semakin lama saya merasa terintimidasi dengan segala komentar orang-orang terdekat saya tentang sifat dan penampilan saya. Saya sudah 23 tahun, dan saya masih suka bermain, nongkrong di malam hari, dan melakukan hal-hal tidak penting untuk usia saya. Saya masih dengan kaus-kaus oblong saya, celana jins, serta dengan sepatu sneakers atau sekedar sandal jepit tipis yang melapisi telapak kaki saya. Saya masih dengan suara tertawa yang tidak lirih dan kadar guyonan yang masih sangat tinggi.

Ibu saya selalu menghela nafas panjang setiap saya memamerkan sepatu kets baru. Ibu selalu menggelengkan kepala setiap saya keluar rumah hanya bercelana pendek dengan atasan kaus kusam. Dan ibu selalu menggerutu setiap saya pulang dengan kulit yang semakin menghitam karena terlalu sering berada di luar saat matahari terik. Di saat-saat tertentu saya sudah mencoba memakai sepatu perempuan pada umumnya, dan hasilnya, pernah kaki saya sampai lecet saat harus mengenakannya seharian, bahkan dengan sepatu yang tidak murah yang kata orang nyaman dipakai. Mungkin anatomi kaki saya tidak seperti perempuan pada umumnya, atau mungkin hati saya yang tidak sepenuhnya rela untuk sekedar mengenakan sepatu wanita. Entahlah, yang pasti saya merasa sangat tidak nyaman dengan sepatu-sepatu itu.

Dengan banyaknya nasehat teman-teman terdekat, sindiran saudara-saudara sepupu, dan tentu saja helaan nafas panjang ibu, sedikit banyak mendorong saya untuk berubah. Saya baru menyadari bahwa mencoba hal baru ternyata tidak selalu menarik. Terlebih saat harus mencoba hal yang tidak kita inginkan. Mungkin hanya butuh sedikit melapangkan hati, menurunkan taraf egoisme, dan menengok sisi positifnya.

 "Banyak yang menganggap bahwa saya malas berubah dan selalu mengabaikan pendapat orang, keras kepala dan tidak pernah mau mencoba. Tapi menurut saya tidak, saya memang keras kepala, tapi saat ini saya sedang mencoba."

1 comment:

  1. Kaos oblong, celana basket, dan sandal jepit itu kostum paling enak buat kemana mana.
    Asal bentuk kaosnya masih manusiawi, karet celananya masih berfungsi, dan yg make udah..ehem..mandi :)

    ReplyDelete